Senin, 14 Maret 2016

LAYANAN BIMBINGAN dan KONSELING Dalam PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )

    Pengertian Bimbingan dan Konseling pada Anak usia dini

Shertzer dan Stone ( 1971 : 40 ) , mengartikan bimbingan sebagai “ a process of helping an individual to understand himself and his world “ , yang artinya , proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Selanjutnya , Sunaryo ( 1998 : 3 ) mengrtikan bimbingan sebagai “ proses membantu individu untuk mencapai perkembangan yang optimal”. Selanjutnya , Natawidjaja ( 1987 : 37 ) , mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan , agar individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar , sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah , keluarga , masyarakat dan kehidupan ada umumnya. 

            Secara khusus , layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dilakukan untuk membantu mereka agar mampu :
1.      Mengenal dirinya , kemampuannya , sifatnya , kebiasaannya , dan kesenangannya.
2.      Mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
3.      Mengatasi kesulitan yang dihadapinya.
4.      Menyiapkan perkembangan mental dan social untuk masuk ke lembaga pendidikan selanjutnya.

Ditinjau dari sudut orang tua , kegiatan bimbingan dan konseling pada anak usia dini dilakukan untuk :
1.      Membantu orang tua agar mengerti , memahami , dan menerima anak sebagai individu.
2.      Membantu orang tua dalam mangatasi gangguan emosi pada anak yang ada hubungannya dengan situasi keluarga dirumah .
3.      Membantu orang tua dalam mengambil keputusan untuk memilih sekolah bagi anaknya sesuai dengan taraf kemampuan kecerdasan , fisik , dan inderanya.
4.      Memberikan informasi pada orang tua untuk memecahkan masalah kesehatan anak.

      Prinsip – prinsip Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini

Prinsip – prinsip bimbingan dan konseling untuk anak usia dini , antara lain :
1.      Bimbingan merupakan bagian penting dari proses pendidikan.
2.      Bimbingan diberikan kepada semua anak dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah .
3.      Bimbingan merupakan proses yang menyatu dalam semua kegiatan pendidikan.
4.      Bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing.
5.      Kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik – motorik , keserdasan , social maupun emosional.
6.      Bimbingan harus dimulai dengan mengenal atau mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan anak.
7.      Bimbingan harus fleksibel dan sesuai denagn kebutuhan serta perkembangan anak.
8.      Penyampaian permasalahan anak kepada orang tua hendaknya menciptakan situasi aman dan menyenangkan , sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi yang wajar dan terhindar dari kesalahpahaman.
9.      Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan , orang tua hendaknya diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah.
10.  Bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru atau pendamping sebagai pelaksanaan bimbingan , bilamana masalah yang terjadi perlu di tindak lanjuti , dan guru pembimbing harus mengonsultasi kepada kepala sekolah dan tenaga ahli.
11.  Bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan.

       Fungsi Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini.

Fungsi bimbingan dan konseling untuk anak usia dini , antara lain :
1.      Fungsi pemahaman .
Fungsi pemahaman adalah usaha bimbingan yang dilakukan guru atau pendamping untuk menghasilkan pemahaman yang menyeluruh tentang aspek-aspek sebagai berikut :
a.       Pemahaman diri anak didik terutama oleh orangtua dan guru.
b.      Hambatan atau masalah yang dihadapi anak.
c.       Lingkungan anak yang mancakup keluarga dan tempat belajar.
d.      Lingkungan yang lebih luas di luar ruamh dan di luar tempat belajar.
e.       Cara-cara penyesuaian dan pengembangan diri.

2.      Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan adalah usaha bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu , menghambat , ataupun menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangan .

3.      Fungsi perbaikan
Fungsi perbaikan adalah usaha bimbingan yang menghasilkan terpecahnya berbagai permasalahan yang dialami oleh anak didik.

4.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah usaha bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.


      Ruang Lingkup Bimbingan untuk Anak Usia Dini.

Ruang lingkup bimbingan untuk anak usia dini , antara lain :
1.      Bimbingan pribadi dan social.
Bimbingan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi social anak dalam mewujudkan pribadi yang mampu menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan lingkungan secara baik. Bimbingan ini dapat membantu abak dalam memecahkan masalah-masalah pribadi social.
2.      Bimbingan belajar.
Merupakan bimbingan yang diarahkan untuk membantu para anak dalam menghadapi dan memecahkan masalah – masalah serta mencapai tujuan dan tugas pengembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang mencakup pengembangan kemampuan dasar untuk pembentukan prilaku.
3.      Bimbingan karir.
Bimbingan yang membantu anak dalam perencanaan pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karier , seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas – tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri ,  pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier , penyesuaian pekerjaan , dan pemecahan masalah – masalah karier yang dihadapi secara sederhana.

       Ciri Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini.

Menurut Syaodih, E ( 2004 ) , ada beberapa ciri bimbingan dan konseling bagi anak usia dini yang dapat dijadikan rujukan bagi guru atau pendamping , yaitu :
1.      Proses bimbingan dan konseling harus disesuaikan dengan pola pikir dan pemahaman anak.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini relatif cukup sulit untuk dilaksanakan. Seseorang yang sudah terbiasa melakukan bimbingan terhadap siswa sekolah menengah , misalnya , belum tentu dapat melakukan bimbingan terhadap anak usia dini. Kondisi ini terjadi bukan disebabkan karena berbedanya langkah – langkah bimibingan , tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan karakteristik anak yang dibimbing.
2.      Pelakasanaan bimbingan terintegrasi dengan pembelajaran .
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara bersama-sama dengan pelaksanaan pembelajaran , artinya guru atau pendamping pada saat akan merencanakan kegiatan pembelajaran juga harus memikirkan bagaimana perencanaan bimbingannya. Dengan kata lain , pada saat guru memikirkan program pembelajaran, ia juga harus memikirkan tentang program bimbingan.
3.      Waktu pelaksanaan bimbingan sangat terbatas .
Interaksi guru atau pendamping dengan anak relatif tidak lama , rata –rata pertemuan dengan anak relatif tidak lama, rata – rata pertemuan dalam sehari hanya 2,5 – 3 jam. Keterbatasan waktu ini mengharuskan guru untuk meramu kegiatan secara efektif baik yang terkait dengan pengembangan dalam kegiatan pembelajaran secara rutin maupun melaksanakan bimbingan bagi anak.
4.      Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan dalam nuansa bermain.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini dilaksanakan dalam nuansa bermain merupakan esensi aktivasi anak usia dini. Prinsip ini mengikuti dunia anak yang senantiasa sarat dengan dunia bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia anak dan bahkan dapat dikatakan tiada hari tanpa bermain. Bermain bagi anak merupakan suatu aktivitas tersendiri yang sangat menyenangkan , yang mungkin tidak bisa dirasakan atau dibayangkan oleh orang dewasa.
5.      Adanya keterlibatan teman sebaya.
Kebutuhan anak akan teman sebaya menjadikan pelaksanaan bimbingan konseling bagi anak usia dini perlu dilakukan dengan melibatkan teman sebaya. Walaupun pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan dalam nuansa bermain yang menyenangkan , tetapi keterlibatan teman sebaya atau seusia anak perlu menjadi perhatian. Keterlibatan teman sebaya perlu dipertimbangkan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling karena melalui teman sebaya upaya mengatasi masalah khususnya masalah sosial emosi dapat dipandang sebagai cara yang tepat untuk mengatasi masalah yang dialami anak.
6.      Adanya keterlibatan orang tua.
Orang tua merupakan pihak yang tidak dapat dipisahkan dari proses bimbingan dan konseling, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak. Ketiak anak sedang pelajar di PAUD  , guru atau pembimbing berperan sebagai pengganti orang tua. Mengingat permasalahan yang dihadapi anak begitu kompleks , peran orang tua dalam membantu tumbuh kembang anak merupakan suatu hal yang sangat penting.



       Ruang Lingkup Layanan Bimbingan
Bimbingan bagi anak usia dini terdiri atas 5 bentuk layanan , yaitu :
1.      Layanan pengumpulan data.
Dimaksudkan untuk menjaring informasi-informasi yang diperlukan guru atau pendamping anak usia dini dalam memahami karakteristik, kemampuan , dan permasalahan yang mungkin dialami anak.
2.      Layanan informasi
Dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pemahaman, baik bagi anak maupun bagi orang tua. Untuk anak usia dini yang relatif masih muda , masih sangat sedikit informasi yang diketahui dan dipahami anak. Sebaliknya , bagi orang tua , layanan informasi ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berkaitan dengan tubuh kembang anak.
3.      Layanan konseling.
Dimaksudkan untuk memberi bantuan kepada anak yang diduga memiliki masalah tertentu, baik yang menyangkut masalah pribadi , sosial atau masalah lainnya. Layanan konseling dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu :
a. Identifikasi masalah b. Diagnosis c. Prognosis
d. Treatment e. Evaluasi tindak lanjut
4.      Layanan penempatan.
Layanan bimbingan yang memungkinkan anak untuk memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan potensinya.
5.      Layanan evaluasi dan tindak lanjut.
Layanan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru atau pendamping.


Sumber :
Sulistyarini , Muhammad Jauhar. 2014. Dasar – Dasar Konseling. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Winkel. 1978. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia.

Link Sumber : http://alyanurinda.blogspot.co.id/2014/09/layanan-bimbingan-dan-konseling-dalam_18.html

Comments
1 Comments

1 komentar:

yekaterinagaffney mengatakan...

The casino - DrmCD
The 경상남도 출장마사지 casino is located 김포 출장샵 in the village of Taunton, 수원 출장마사지 a 논산 출장샵 village just a few minutes 천안 출장샵 from Hôtel-Casinos. DrmCD offers many different payment methods such as