Membumikan Pendidikan - Para
praktisi pendidikan seperti para guru, dosen di lembaga pendidikan atau pun
sekolah formal, pelatih (trainer) pada tempat kursus maupun lokakarya atau
bahkan para pemandu pelatihan (fasilitator) di berbagai arena pendidikan non
formal ataupun pendidikan rakyat di kalangan buruh, petani maupun rakyat
miskin, banyak yang tidak sadar bahwa ia tengah terlibat dalam suatu pergumulan
politik dan ideologi melalui arena pendidikan. Umumnya orang memahami pendidikan
sebagai suatu kegiatan mulia yang selalu mengandung kebajikan dan senantiasa
berwatak netral.
Namun demikian, sesungguhnya berbagai kritik mendasar tersebut justru semakin
mendewasakan pendidikan, yakni memperkaya berbagai upaya pencarian model pendidikan,
sehingga melahirkan kekayaan pengalaman di lapangan mengenai praktek
pendidikan, maupun pendidikan sebagai bagian dari aksi kultural maupun
transformasi sosial. Pendidikan menjadi arena yang menggairahkan, karena memang
mampu terlibat dalam proses perubahan sosial politik di berbagai gerakan sosial
yang menghendaki transformasi sosial dan demokratisasi.
Akan tetapi, pada saat yang sama kegairahan pendidikan juga tumbuh bagi
penganut pemikiran liberal yang mendominasi. Hal itu ditandai dengan munculnya
berbagai proses model pendidikan dan pelatihan yang pada dasarnya berpijak pada
paradigma liberal dalam berbagai bentuk dan pendekatannya. Itulah misalnya
mengapa pada tahun 1970-an dunia pendidikan disemarakkan oleh berkembangnya
model-model pelatihan menjadi kapitalis sejati seperti Achievement Motivation
Training (AMT).
Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengenali, merumuskan, melestarikan dan
menyalurkan kebenaran yakni : pengetahuan tentang makna dan nilai penting
kehidupan secara mendasar. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, salah satu
cara adalah melalui pengajaran di sekolah, sekolah diadakan karena dua alasan
mendasar yaitu : (1) Untuk mengajar siswa tentang bagaimana cara menalar, cara
berpikir secara jernih dan tertata, dan (2) Untuk menyalurkan kebijaksanaan
yang tahan lama dari masa silam.
Keberhasilan pendidikan sesungguhnya harus didukung paling tidak tiga komponen
utama yaitu pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Menurut saya yang terutama
adalah pemerintah, artinya bagaimana kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
pendidikan. Secara makro kebijakan tersebut dipengaruhi keputusan politik. Yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana intelektual politik untuk memahami
pendidikan secara menyeluruh.
Oleh:
Yanto
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang